Lihatlah, Ia berdiri, Ia menangis, Ia menyerahkan-Nya, sebab itu Ia mengasihi umatnya. || Renungan, 15 September 2023

Tujuh Duka Cita Santa Perawan Maria


Lihatlah, Ia berdiri, Ia menangis, Ia menyerahkan-Nya, sebab itu Ia mengasihi umatnya. 

Oleh 

Ambrosius Missa




St Ambrosius mengatakan, “Aku membaca bahwa ia berdiri, tetapi aku tidak membaca bahwa ia menangis.” Ketika Maria menyerahkan Putra tunggalnya bagi kita, ia menyerahkan semuanya bagi kita. 


Sebab itu, dengan tepat dapat dikatakan: “Lihatlah hati ini yang begitu mengasihi segenap umat manusia hingga tak menyisakan sedikitpun bagi mereka.”


Saudara/i yang terkasih. 

Hari ini Gereja sejagat memperingati Santa Perawan Maria Berdukacita. 


Santa Perawan Maria Berdukacita adalah salah satu gelar yang lebih menonjol dari Bunda Maria. 

Ada banyak gelar yang diberikan ke pada sosok Bunda Yesus. Yakni : Bunda yang Termurni, Bunda yang Patut Dicintai, Bunda Penebus, Bunda Segala Bangsa, Bunda Segala Kemenangan, Perawan yang Murah Hati, Perawan yang Setia, Cermin Kekudusan, Takhta Kebijaksanaan, Bejana Rohani, Bunda Keselamatan Orang Sakit, Bunda Pertolongan Umat Kristen, Ratu Para Malaikat, Tabernakel Pertama, dan Ratu Samudra Pasifik. 

Ini hanya sebagian deretan gelar yang diberikan kepada pribadi Maria.


Jika disebutkan semua, ada 17 gelar yang dimiliki Maria. Gelar-gelar itu memiliki latar belakang beragam, yang muncul dari pengalaman perjumpaan iman umat Allah bersama Maria. 

Gelar ini jelas merujuk pada saat duka yang mendalam dalam kehidupan Maria.


Saudara/ i yang terkasih

Ketika kita ber devosi kepada Bunda Maria, Bunda Yesus, khususnya berdevosi kepada Santa Perawan Maria Berdukacita, 

Itu kita berdoa, meditasi dan berrefleksi dari Tujuh Duka Santa Perawan Maria diantaranya adalah: 


1. Nubuat Simeon. (Lukas 2: 34-35)

  • Simeon menyampaikan kepada Maria akan sengsara dan kematian Yesus dan bahwa sebuah pedang akan menembus Hati-Nya


2. Perjalanan/Pelarian ke Mesir. (Matius 2:13

  • Untuk menghindari Perintah Raja Herodes yang membunuh anak-anak di bawah umur 2 tahun, Yesus, Maria dan Yosef harus melarikan diri ke Mesir


3. Kehilangan Yesus di Bait Suci. (Lukas 2: 43-45)

  • Sesudah menyadari Yesus Hilang dari Rombongan, Maria dan Yosef berusaha mencari selama 3 hari tanpa mengetahui apa yang dinantikan dengan penuh risau. 


4. Maria berjumpa dengan Yesus dalam Perjalanan ke Kalvari (Jalan Salib)

  • Ketika Yesus jatuh kedua kalinya, Maria menerobos dari kerumunan banyak orang agar dapat mendampingi Yesus

  • Betapa suka hati Maria ketika menyaksikan derita Putra-Nya dan betapa pedih hati Putra-Nya ketika melihat Bunda-Nya bersedih


5. Yesus wafat di Kayu Salib. (Yohanes 19:25)

  • Maria menyaksikan sengsara Yesus sejak pukulan yang pertama hingga Tombak menembus Hati-Nya


6. Yesus diturunkan dari Salib. (Matius 27: 57-59)

  • Maria menerima jasat/Tubuh Yesus dalam pelukannya.

  • Mula-mula mereka menyerahkan Mahkota duri dari kepala Yesus dan menyerahkan pula tubuh Yesus kepada Maria. 

  • Maria menangis dan airmatanya mengajak sungai. 


7. Yesus Dibaringkan di makam. (Yohanes 19: 40-42)

  • Ketika baru menutup kubur, suatu pedang kedukaan yang hebat menembus hati Maria. 


Saudara/i yang terkasih… 

Dari ketujuh Duka Maria ini, yang tidak kita temukan dalam Salah satu Injil  adalah Yesus berjumpa dengan Maria dalam perjalanan ke Kalvari. 

Akan tetapi bisa kita jumpai dalam perhentian jalan Salib keEmpat, Yesus jatuh kedua kalinya, Dan dalam penapakan Bunda Maria kepada Santa Brigita dari Swedia, Perawan Maria menjelaskan dengan kepedihannya, saat Ia mengikuti jejak salam Salib Yesus melalui tetes-tetes darah yang berceceran di tanah. 


Saudara/ i yang terkasih

Tak perlu katakan bahwa Bunda Maria tak pernah bersedih dan menangis, tapi kita harus tahu Dan percaya pula bahwa Bunda Yesus pun tidak luput dari penderitaan dan kesedihan. 

Penderitaan dan kesedihan Maria sangat erat bersatu dengan penderitaan dan kesedihan Yesus seperti yang terdapat dalam Tujuh Duka Maria.

Penderitaan dan kesedihan Maria juga membuatnya bersatu dengan kita dalam penderitaan dan kesedihan kita sendiri dalam pengalaman hidup dan karya kita. 


Saudara/i yang terkasih.. 

"Tuhan tidak membebaskan Maria dari kesedihan dan penderitaan, sama seperti Dia tidak menyelamatkan Yesus dari kematian di kayu salib."

Tetapi Yesus berserah diri dengan rendah hati kepada Tuhan yang menyelamatkan Dia dari kematian, 

Demikian pula Maria juga tunduk dengan rendah hati kepada Tuhan meskipun pedang kesedihan menembus hatinya.

Maria percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkannya dari kesedihan dan penderitaannya. 

Semoga kita mempersatukan diri kita dengan Maria dan percaya bahwa Tuhan akan menyelamatkan kita dari kesedihan dan penderitaan yang kita alami.. 


Semoga… . Amin


Ambo Missa

Literasi Guru Pedalaman_Aktual dan Terpercaya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama